welcome

KBM SMA/SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta mulai senin tanggal 03-01-2011

Senin, 03 Januari 2011

INTERNET DAN PENDIDIKAN


Internet di Indonesia umumnya membawa konotasi bisnis. Hal ini mungkin disebabkan Internet masuk melalui Penyelenggara Jasa Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang sifatnya komersial. Maraknya bisnis “dotcom” menambah keyakinan bahwa Internet adalah bisnis. Banyak yang tidak tahu bahwa Internet justru muncul dari lingkungan pendidikan (dalam hal ini perguruan tinggi) dan lembaga penelitian [2]. Bahkan Internet baru boleh dipergunakan untuk bisnis di tahun 1995.
Nilai-nilai (values) yang ada di Internet kental dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan pendidikan. Sebagai contoh, konsep menggunakan berkas secara bersama-sama (file sharring) digunakan untuk melakukan penelitian dan pelaporan bersama-sama (research collaboration). Kurangnya tingkat keamanan Internet yang menggunakan teknologi IP versi 4 ini juga disebabkan tingkat kepercayaan yang tinggi di lingkungan perguruan tinggi sehingga tidak membutuhkan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Masih banyak contoh-contoh lain.
Kelanjutannya >>

Manfaat Internet Bagi Dunia Pendidikan


Banyak sekali manfaat Internet bagi dunia pendidikan. Akan sulit menjabarkan secara rinci seluruh manfaat dari Internet bagi pendidikan dalam makalah yang sangat terbatas ini. Secara singkat manfaatnya adalah menghilangkan atau mengurangi hambatan (barrier) dari akses ke sumber informasi.
Pada mulanya akses kepada sumber informasi harus melalui media cetak seperti buku, journal dan technical report. Bagi institusi pendidikan di Indonesia (dan di berbagai tempat di dunia) ketersediaan materi ini sangat minim. Perpustakaan sangat kekurangan materi referensi. Bagaimana kita dapat berkompetisi jika tidak memiliki akses kepada sumber pengetahuan? Adanya Internet memungkinkan kita mengakses informasi dari jarak jauh. Meskipun tidak semua buku tersedia di Internet, materi lain sebagai alternatif banyak tersedia. Dengan kata lain, kita mendapat kesempatan yang sama dengan saingan kita di luar negeri.
Akses kepada sumber informasi dapat dilakukan langsung kepada nara sumber atau pakar di bidang yang diminati. Sebelum ada Internet, cara untuk mengakses pakar adalah dengan menggunakan telepon dan fax atau langsung datang ke tempat yang bersangkutan. Cara ini lamban (harus secara fisik pindah tempat), mahal (biaya transportasi dan akomodasi), sulit mencocokkan waktu (perbedaan waktu pagi dan malam menyulitkan untuk komunikasi dengan telepon), serta masih adanya hambatan komunikasi secara verbal (kesulitan dalam segi bahasa, dimana orang Indonesia sering kesulitan dalam berbicara dalam bahasa Inggris tetapi lebih mudah dalam menuliskan apa yang ingin dikomunikasikan kedalam sebuah email dalam bahasa Inggris). Adanya Internet mendobrak hambatan ini sehingga lebih mudah bagi seorang siswa Indonesia untuk berkomunikasi langsung dengan teknologi.
Kemampuan menggunakan sebuah teknologi yang sudah umum merupakan keharusan. Bayangkan apabila anda mencoba menerima pekerja baru dan ternyata pekerja tersebut tidak mampu menggunakan telepon. Perintah “Tolong teleponkan pak anu” dijawab dengan “Maaf pak, saya tidak bisa pakai telepon”. Kemampuan menggunakan telepon merupakan sebuah kemampuan (skill) yang harus dimiliki saat ini. Agak aneh kalau seseorang tidak dapat menggunakan telepon. Di waktu yang tidak terlalu lama lagi kemampuan menggunakan electronic mail (e-mail) merupakan skill yang standar. Orang akan merasa aneh jika perintah “Tolong kirim email ke pak anu” mendapat jawaban “Maaf pak, saya tidak tahu cara pakai email”.
Skill lain yang dapat digolongkan sebagai “high-tech” adalah penggunaan mesin ATM di bank-bank. Beberapa tahun yang lalu mesin ATM belum ada. Kemudian teknologi komputer dan telekomunikasi memungkinkan seseorang mengambil uang melalui ATM kapan saja dimana saja tersedia mesin ATM tersebut. Dapat anda bayangkan bahwa sebetulnya kemampuan menggunakan mesin ATM ini tidak mudah, akan tetapi terlihat bahwa masyarakat pun mampu menggunakannya. Mungkin Internet sebaiknya masuk melalui mesin ATM (atau dalam bentuk Kios Informasi, information kiosk, yang mirip ATM)?.
Penguasaan teknologi yang sudah merasuk kepada kehidupan sehari-hari dapat dimulai dari kecil dengan menggunakan berkali-kali. Cara yang paling mudah dengan memperkenalkan teknologi adalah melalui sekolah. Pendekatan inilah yang dilakukan oleh Sekolah 2000.
Kelanjutannya >>